Goodnight manusia perkasa yang baru nenggak iRex!

Berdasarkan pengalaman yang gue dapet selama hidup ini, terbukti manusia lebih banyak berfikir itu dalam tiga keadaan. Pertama, lagi di jalan, entah itu lagi bawa kendaraan atau lagi suntuk dalam posisi 86 di angkot. Kedua, lagi showeran di kamar mandi. Yakinnya awak, manusia yang termasuk tipe kedua ini lebih banyak yang akhirnya sadar bahwa suara mereka lebih buruk dari masalah yang mereka hadapi sekarang. Ketiga, lagi BAB, dan manusia yang termasuk tipe ketiga ini adalah manusia yang menurut gue sangat beruntung. Mereka dipaksa untuk berfikir atas dua masalah yang mereka hadapi sekarang, bagaimana cara melewati hidup dan cara ngeden yang baik dan benar untuk kesehatan, dan itu ngebuat mereka lebih kreatif *uhuk* dalam menjalani hidup ini.

Anyway tentang berfikir, gue pengen ngebahas tentang apa yang pengen gue lakuin selama gue hidup. Gue yakin elo juga punya rencana yang sama. Berdasarkan petuah yang gue dapet barusan dari kiyai berkumis panjang kayak gurunya Jackie chan di film crouching tiger, dia berpesan ama gue: “cuk, kalo cucuk punya impian, lebih baik tuliskan dalam secarik kertas, terus ditempel di tempat yang mudah dilihat biar termotivasi setiap harinya”. Gue kaget, bukan karena petuah yang beliau sampaikan itu terlalu bagus, namun karena gue baru sadar kalo itu bukan jenggot, tapi bulu idung yang ga pernah dipotong dari bayi.

Tapi gue berfikir juga, apa yang dikatakan sama kiyai (atau guru silat) tadi emang beneran. Dan mengikuti saran yang beliau anjurkan, gue mencoba untuk menulis semua hal yang gue pengen lakukan di hidup gue. Dan inilah hal yang pengen gue lakuin dalam hidup ini:

1. Gue pengen punya rumah sakit sendiri, atau minimal klinik sendiri
2. Gue pengen tinggal di sebuah apartemen, atau rumah dengan halaman yang luas
3. Gue pengen punya usaha sampingan berupa restoran atau kafe.
4. Gue pengen pergi keliling eropa dan mengunjungi beberapa tempat kayak Paris, London, Venesia, dan Amsterdam.
5. Gue pengen kelola suatu EO atau PH.
6. Gue pengen punya band sendiri.
7. Gue pengen ngebahagiain elo! hahaha

Oke, mungkin yang terakhir agak-agak ga serius sih, tapi itu beneran. Satu kata motivasi yang gue dapet : “you’re not dreaming of success. You’re making it”. Dan sekarang, gue tantang elo elo pada untuk ngebuat list yang sama!
Hari ini gue ngerasa mellow, entah karena film yang barusan gue tonton, atau buku yang gue baca smalem sebelum tidur. Satu harian gue berfikir akan banyak hal, atau satu hal sebenarnya. Dan hal itu adalah cinta.

Tapi, cinta yang pengen gue bicarain sekarang bukannya cinta monyet atau belalang sembah yang ngebayanginnya aja udah bikin ngeri. Ini bukannya sekedar rasa bahagia karena dapat sms atau bbm penuh kata-kata romantis tiap pagi, atau rasa menyiksa karena lagi bertengkar hebat dengan si dia. Ini tentang hal lain, dan jujur bagi gue ini tentang hal yang paling gue takuti dalam hidup. Kehilangan abadi. Atau mungkin bahasa umumnya, kematian.

Okay, let’s talk about the serious part now.

Gue bersyukur untuk pernah menjadi remaja alay yang dulu sangat sering mencari cinta, sehingga kalo dihitung mungkin mantan gue nyampe sepuluh atau berapa gue ga inget. Pengalaman cinta bikin gue belajar banyak hal. Dan untuk hal ini, gue setuju dengan apa yang orang lain bilang tentang pengalaman cinta itu, kebanyakan rasa sakit.

But I wonder, how if you actually go to some places, tempat dimana elo ga bakalan bisa balik lagi ke tempat dimana lo dulu ada, karena tempat itulah yang merupakan asal lo. Bagaimana dengan ‘meninggalkan orang yang elo sayang’ atau ‘gue ga bisa pergi gitu aja ninggalin mereka’ dan hal-hal lain yang bakalan terpikir di saat detik-detik kematian lo. Gue yakin, banyak orang yang ga pengen berfikir akan hal ini. Ini bukan hal yang bisa elo kembaliin semudah itu, bukan hal yang elo bisa perbaikin dengan komunikasi yang baik-baik dengan si dia, atau dengan es krim yang sekedar jadi perjanjian damai buat kalian, ini hal yang berbeda.

Selama ini kita hidup, tertawa, menangis, bertengkar, cemburu, dan hal hal lain yang bisa bikin kita dapat banyak hal untuk dipelajari, dikenang. Namun bagaimana jika itu semua hilang? Meninggalkan hanya satu pihak untuk tersiksa?

Gue emang belum ngerti tentang apa itu hidup sepenuhnya, tapi yang gue rasain cuma satu, bagaimana caranya untuk bisa hidup secara utuh, secara penuh. It doesn’t matter if no one give a shit about your existence, but you surely give a damn shit about how you’re gonna be something to someone, especially the one whom you love, they whose smile and joy are something precious in your life.

Gue belajar banyak untuk hal hal yang berarti banget untuk gue. It’s not about taking, it’s all about giving. Bagaimana cara lo untuk bisa mencintai orang lain, bagaimana cara untuk bisa ngebikin orang yang lo sayang itu bisa ngerasa kalo dia pantas untuk mendapatkan itu. Because, believe me guys, semua orang pasti butuh untuk ngerasain apa yang pengen dia pantas rasain. Satu contoh? Dicintai. Ga ada satu orang pun yang ga pengen dicintai. Everyone thinks and needs to be love deserved, right?

Banyak pengalaman yang bikin gue ngerasa yakin akan satu hal : I don’t give a fuck about me being everyone’s special thing. But I do really give a fuck for me being special to a person.

Untuk sekarang gue pengen yakinin diri gue sendiri, bagaimana caranya ngebuat hari-hari yang tersisa ini menjadi lebih berarti, bukan bagi diri gue sendiri, tapi untuk dia yang gue pengen tiap hari hanya ada tawa di muka dan di batin dia, hanya ada rasa bahagia di hati dia, sebelum gue akhirnya pergi karena sesuatu ini.


I love you, I truly do.
Pada suatu sore yang indah, gue dikejutkan dengan bunyi dari smartphone abal-abal gue. Gue bingung, secara gue jomblo. Gue ingetnya ini gadget cuma bunyi kalo ada broadcast message dan pesan bbm yang notabene-nya cuma minta balikin utang secepatnya. Sekali lagi gue bingung. Gue ngerasa gue uda ngelunasin semua utang gue dan gue yakin saat ini ga ada hal khusus yang bisa di broadcast orang lain. Apakah tiba-tiba gue punya pacar? Apakah munajat sholat malem gue selama ini terkabul?

Ternyata tak lain dan tak bukan itu notif rupanya dari twitter. Tau twitter kan? Cucunya Friendster, lho ! -_-
Gue dapet mensyen dari salah satu blogger medan yang lumayan (maaf) cakep. *ambil wudhu* *sholat taubat* *ga mau fitnah lagi*. Oke sudah cukup taubatnya. Isi dari mensyen tersebut rupanya manusia yang lumayan (maaf) cakep itu ngirim link tentang postingan baru dia. Dan setelah gue buka, itu isinya tentang dia yang menang suatu award, Liebster Award, lebih tepatnya, yang diadain oleh komburkali.com

Pertama gue mikir, ini award tentang apaan? Kenapa gue ga ikutan? Kenapa namanya aneh? Apa ini award setara dengan Indonesian Idol atau X-Factor? Cukup lagi dengan pertanyaannya.Gue ga mau banyak nanya lagi. Gue udah cukup bingung dengan satu pertanyaan yang selama ini menghantui hidup gue, dan pertanyaan itu adalah : "Bagaimana cara dengan ikutan MLM kita bisa kaya?"

Mak Davi mungkin bangga dan bahagia dengan kemenangannya dalam Liebster Award, yang gue yakin kalo menang itu award cuma dapat buku kosong tiga biji sama pulpen dan pinsil kayak lomba anak SD. *maap Mak Yoga*. Di postingan itu juga, mak Davi nantang kami bersebelas untuk ngejawab pertanyaan yang dia buat di postingannya itu. Dalam hati gue, emang yakin, mak Davi sanggup ngelawan kami bersebelas yang bisa saja tiba-tiba ikut piala dunia 2014?

Enough with the paragraph, and here are my answers, mak !
1. Siapa pacar pertama kalian?
    Jawab : Bang, ga baik buka-buka masa lalu orang lain, Istighfar! Kiamat sudah dekat :')
2. Kalo mau dapat suami atau istri mau yang gimana?
    Jawab : Gue cuma pengen istri yang terima gue, apa adanya #jomblo
3. Kalau planet bumi hancur mau ke planet mana? kenapa?
    Jawab : Gue pengen ke surga aja bang, orang di bumi jahat-jahat :')
4. Pilih Ayah atau Ibu?Kenapa?
    Jawab : Sejak kecil lagu anak-anak ngajarin kita untuk sayang semuanya bang. Ga bole diskriminasi. Ntar dianggap SARA :v
5. Kalau jadi tokoh kartun pengen jadi siapa?Kenapa?
    Jawab : Sejarah cinta gue nuntut untuk jadi diri sendiri bang :')
6. Kalau jadi Superhero pengen jadi siapa?Kenanpa?
    Jawab : Lihat nomor 6
7. Mantan terindah siapa namanya?Kenapa?
    Jawab : Lihat nomor 1. Dan, gue ga mau galau lagi. Sakit :')
8. Pilih tablet atau puyer?Kenapa?
    Jawab : Berhubung gue anak farmasi, gue bisa makek apa aja. *sombong*
9. Sakit Panu atau Gigi?
    Jawab : Dua-duanya ga lebih baik dari sakit hati ini ngeliat dia sama orang, mak :') #nyesek
10. Mozzila atau chrome?
      Jawab : Chrome ! Alasannya :



Chrome ngasih saran ama gue kalo gue lagi ngehapus history gue, terutama itu.
11. Jupe atau Cut tari?
      Jawab : Berhubung Jupe punya nilai D, gue pilih dia. *senyum*

Dan itu jawaban gue, mak. Semoga anda puas :3
Link pemberi notif yang menghibur sore gue yang kesepian klik disini, recommended juga buat ngusir rasa sedih para jomblo kota Medan!
Selamat malam, good people !

Beberapa hari lalu, gue lagi duduk ama dua manusia sialan sahabat gue. Biasalah, namanya anak gaul, ga duduk di warung kopi sambil menggomak bukan kami namanya. Menggomak? Ya, kami emang bapak-bapak yang hobi menggosip kayak emak-emak. Berbekal dengan modal 10 ribu di dompet dan harapan akan sebuah traktiran secangkir kopi aceh dan nasi goreng, kami yang pada awalnya sedang berdiskusi tentang bahan tes, tiba-tiba membicarakan suatu hal, yang bagi gue sendiri sangat inspiratif untuk tidak dicontoh. *berfikir keras ini maksudnya apa*

Berawal dari sebuah pertanyaan iseng dari gue, kami mulai membicarakan satu mimpi kami. Pertanyaan yang cukup sederhana, seperti "Apa kota yang paling pingin lo kunjungi di dunia ini?". Satu pertanyaan itu udah cukup untuk ngebuat dua manusia ini meletakkan pulpen dan berfikir.

Di satu sisi, gue ngerasa berdosa udah ngebuat mereka jadi ga fokus diskusi. Di sisi lain, gue senang karna pertanyaan simpel tadi bisa ngebuat mereka berhenti beraktivitas. Dari sini gue ngedapet suatu pelajaran psikologis bahwa berfikir tentang suatu harapan membutuhkan suatu masa diam untuk berfikir.

Jawaban pertama yang gue dapet berasal dari manusia berkacamata, bertampang sangat intelektual, namun memiliki hobi olahraga sabun (apa itu olahraga sabun? tanyakan sama mbah surip). "Ibiza!", tanpa ragu dan tanpa dosa manusia ini ngejawab pertanyaan gue, walaupun gue yakin dia kalo dia pergi ke sana itu bakalan bikin dosa. Bagi elo yang anak malam, pasti tau alasan si kawan ini milih itu kota. Gue cuma bisa berharap, kalo setidaknya si kawan ini jadi pergi ke Ibiza, dia ga bakalan buat dosa, tidak tanpa ngajak gue tentunya!

*ini alasan pertamanya*

*ini alasan sebenarnya*

Jawaban kedua yang gue dapet, itu 'Paris'. Manusia dengan pakaian yang sangat mirip dengan pak kades ini gue akui cukup untuk ngebuat gue terdiam. Dengan alasan yang cukup sederhana, yakni : "Kedamaian dan kurasa nyaman. Aku suka sesuatu yang nyaman". Gue makin terdiam. Gue berfikir, entah kades mana yang pengen ke Paris. Setau gue kades cuma pigi ke desa sebelah, itupun untuk duduk main batu dam. #kelakuan

*kokoh berdiri tegak. tolong itu otak jangan negatip*

Untuk jawaban kedua, gue setuju ama dia. Paris itu entah sejak kapan jadi kota tujuan gue, terutama Eiffel Tower. Mungkin waktu itu gue yang terlalu gaul dan terpengaruh dengan film "Epel aim in lop" yang gue tonton sewaktu smp. Gue selalu ngerasa, Eiffel Tower dengan lampunya saat malam hari ngebentuk suatu harapan yang kokoh bagi banyak orang. Berkali-kali gue ngeliat foto Eiffel Tower saat malam hari, dan gue ngerasain sesuatu. Harapan itu indah. Udah itu aja :')

*momen paling gue pengen*

Dari banyak hal, gue belajar. Harapan itu bukan cuma untuk di angan belaka. Kita harus ngelangkah dan ngebuat itu menjadi suatu kenyataan. Gue pernah ngedenger, "Kalo pengen pergi ke suatu tempat, mulailah dengan hal yang paling kecil. Seperti ngebuat gambar tempat itu jadi wallpaper hape atau desktop kompi elo, misalnya". Dan semenjak itu gue ngubah wallpaper hape dan Desktop Background gue jadi dengan foto Miyabi.

Mungkin kali ini gue cuma ngepost tentang harapan gue. Namun suatu hari, gue bakalan ngepost dengan cerita perjalanan gue di Paris, dengan kamu tentunya :) Gue janji ! Insya Allah !

*sholat malam* *berdoa*
Medan, 15 Juni 2014

Menurutku, bahagia itu sederhana. Cukup sederhana bahkan.

Cukup untuk mengetahui bahwa ada orang yang selalu ada untuk kita, melindungi kita, dan juga menjaga kita. Cukup untuk merasa kuat untuk menghadapi dunia. Dan cukup untuk tahu, bahwa orang tersebut adalah papa.

Sejenak mengulang kisah, cukup kisah kecil sederhana, namun cukup besar untuk membawa sebuah senyuman ikhlas yang lebar.

Aku ingat, orang pertama yang berdiri paling depan, hanya untuk menghalau ku dari segala bahaya yang mendekat. Aku ingat, orang yang bersorak paling keras, bertepuk tangan paling kuat, ketika melihat topi wisuda itu dimiringkan di atas kepalaku. Dan juga aku ingat, orang pertama yang menyembunyikan tangisnya, ketika ia melihatku pergi menuju perantauan, tempat dimana dunia kejam ini menanti untuk menghabisiku dengan segala tipu muslihatnya.

Sama seperti ketika aku masih kecil, ketika yang aku tahu hanyalah tawa dan canda riang. Saat itu, aku berkenalan dengan rasa sakit pertamaku. Aku menangis. Aku menangis karena paku yang tertancap di kakiku, ketika aku sedang bermain. Aku menangis dan terus menangis. Dan pada akhirnya aku tahu, bahwa aku menangis bukan karena rasa sakit itu. Namun, karena aku melihat wajahmu yang menyembunyikan tangis, menghapus pilu, sambil menggotongku dengan kedua tanganmu ke rumah sakit, dan terus berkata : “tenang nak, ada papa disini”.

Dan juga beserta semua kenangan lain, yang akan kubiarkan tersimpan utuh dalam kenanganku.

Aku ingin belajar darimu, bagaimana cara menyembunyikan suatu luka. Karena yang aku tahu, papa selalu tersenyum, bahkan dengan guratan luka hidup di punggungmu.

Aku ingin belajar darimu, bagaimana cara untuk tetap kuat. Karena yang aku tahu, papa selalu menjadi satu tonggak kokoh, yang sangat kuat untuk mempertahankan kehidupan kita.

Aku selalu belajar dan terus belajar. Namun sampai sekarang aku masih tidak bisa menemukan jawaban atas pertanyaan besar yang menggantung di pikiranku selama ini. Dan satu pertanyaan itu adalah:

“Dimanakah perbedaan antara guru, pahlawan, panutan, dan papa?”

Anakmu,



Muhammad Ragil Puputan
Morning, good people! Walaupun ini jam 1 pagi, menurut pemahaman dari Eyang Subur, waktu segini itu uda dihitung pagi. Ga bole protes, kecuali satu pan pizza dengan pinggiran sosis ada di depan mata gw!

Untuk pagi ini, gw bakalan nulis satu bahasan yang sangat cocok untuk pagi hari. Kalo menurut gw pribadi, pagi itu merupakan suatu awalan baru. Suatu langkah yang baru, untuk memulai hal yang baru. Suatu babak yang baru, di dalam dunia yang sulit ditebak ini. *opening yang sangat idealis* *mungkin saya cocok jadi kiayi*

Dari judul ini, gw mau ngebahas yang namanya moving up. Penasaran ? Belum pernah denger ? Sedih banget ya hidup lo -_- anak gaul ga sih? *sibak poni*

Moving Up. Gw dapat kata ini dari temen gue. Katanya sih di ubah dari kata Move On. Bedanya, kalau move on cuma berpindah dari yang dulu, kalo move up kita juga bisa jadi pribadi yang sangat lebih baik lagi. 
Awalnya gue mikir, ini anak ngomong ada benarnya juga. Dan gw juga mikir, mungkin saja, dia yang lebih cocok jadi kiyai :3

Ada beberapa hal, yang kalo menurut gw pribadi seseorang bakalan susah untuk melangkah maju. Salah satu contoh yang paling sering ialah, kenangan yang terlalu indah. Udah cukup deh ga mau gw lanjutin. Satu alasan itu aja. Titik. *nyesek nulisnya boy!*

Dan barusan pas ngetik ini tulisan sok suci, gue jumpa quote bagus dari twitter. Isinya : “Every exit is an entry somewhere else – Tom Stoppard”. Entah kebetulan macam apa dengan gue yang lagi galau dini dengan jumpa kata-kata yang sangat menyentuh hati. Tapi bener, kata-kata itu sangat sesuai. Sebagai contoh, lulus SD? Nyambung SMP. Lulus SMP? Nyambung SMA. Lulus SMA? Kerja jadi TKI *eh*

Enggak ada alasan yang khusus, untuk tetap bertahan pada satu hal. Dan ga butuh juga alasan yang sempurna, untuk tidak melanjutkan perjalanan. Waktu dikenal sebagai hal yang paling kejam. Dia ga bakalan nunggu kamu untuk terus diam menyesali segalanya. Satu hal yang harus elo lakuin, ambil keputusan!

Dan khusus buat kamu, gw ga tau sejauh mana gw bisa bertahan dengan hubungan ini. Kita emang beda, banget. Dalam segi prinsip, pandangan hidup, dan semuanya. Sebagai lelaki, gw bakalan tetap pegang janji gue. Untuk kedepannya, gw bakalan persiapin semua hal yang pernah gw janjikan. Dan inilah keputusan yang gw ambil. Dengan atau tanpa kamu. Semoga kamu baca tulisan ini.


And now, here I am. Making my choice. And I’m moving up.
Konbanwa, good people !

Uda lama banget ga ngeblog, maklum, belakangan ini gw lagi konspirasi hati -_- #halahh Uda pada kangen ama curhatan gw ? Uda pada kangen dengan candaan tulisan gw? Ud pada nyariin gw gegara hutang blm dibayar? Tenang. Masalah curhatan dan candaan gw bakalan mulai lagi. Masalah hutang? Lupakan :)

Sore ini, gw bakalan cerita tentang yang namanya "memaafkan". Menurut sebagian orang, kata ini merupakan suatu kata terkutuk yang ga bisa diucapkan dengan mudah. Alasannya? ntah tuh. Tanyak aja langsung ama orangnya. 

Dari definisi yang gue dapat di wikipedia (sumpah ini ga kreatif banget), permintaan maaf adalah tindakan yang mungkin diperlukan dalam konflik yang melibatkan beberapa orang. Permintaan maaf itu sendiri bukanlah tindakan pemecahan masalah atau negosiasi atau arbitrasi. Permintaan maaf hanyalah sebuah tindakan tukar-menukar kata-kata yang menuju kepada rekonsiliasi. Bahasanya susah ? Salah siapa ga lulus SD ! *sibak poni*

Dan bagi gue sendiri, maaf itu lebih kearah suatu sikap dewasa, bijak, dan kesatria. Secara bagi banyak orang dan bagi gue pribadi, itu sikap ga bisa dengan mudah dilakuin, apalagi diungkapin ke orang lain. Ada sebagian orang, yang menganggap kalo orang yang gampang minta maaf itu lebih kearah orang yang ga pernah belajar dari kesalahan dan bakalan ngulangin lagi perbuatannya itu. Percayalah kawan, orang seperti itu sangat sangat salah.

Pada dasarnya, meminta maaf itu membutuhkan keberanian yang besar. Berani untuk mengakui kesalahan dan berusaha untuk memperbaikinya. Bila ia melakukan kesalahannya lagi? Maklumilah kawan, dia butuh waktu untuk proses perubahan tersebut. Ga semuanya butuh waktu yang cepat, bung! :)

Meminta maaf kalo menurut gue sih lebih ke arah penyelesaian konflik. Walaupun masalahnya belum kelar, tapi setidaknya kalian udah memutuskan langkah untuk memulai babak baru. Karena percayalah, yang membuat suatu hubungan itu ga berlanjut, itu karna kalian lebih mencintai ego kalian sendiri daripada orang yang kalian sayang !

Galau ? Pengen balikan ama mantan? Urusanmu ! wkwkwkwk
Once again, gue masih ngebicarain sesuatu yang berkaitan ama yang namanya perasaan. Terkadang gue bingung, ini gue coba belajar arti kehidupan atau cuma sekadar galau ya ? -_-

Untuk malam kali ini, gw pengen ngebahas sesuatu bernama kebebasan! Yak, apa itu bebas? Bukan, bebas itu bukan yang jualan di depan lab itu, itu namanya pak bas -_- #garing #plak

Pertama sebelum gue ngedefinisiin apa itu kebebasan menurut gue, gue mau ngajak elo berfikir. Apa yang elo tau tentang terkekang, tertahan, dan semua hal yang menurut elo itu ngerantai elo dan akhirnya elo butuh yang namanya kebebasan? Mari mikir sejenak.



Udah dapet jawabannya? kalo menurut gue pribadi sih, gue ngerasa gue tertahan sama faktor eksternal gue, baik itu keluarga maupun lingkungan. Sejujurnya, gw ngerasa kalo gue merasa terkekang ama keluarga gue. Pada kondisi yang mana gw udah punya dua kepala, gue tetep ga bisa ngelakuin apa yang gue suka. Contoh, gue pengen kerja, dan bonyok ga ngasih. Gue pengen tinggal sendirian, mreka pengen gue tinggal ama saudara, dan lain hal.
Kalo untuk lingkungan ? Dibahas lain kali aja ya :3




Bagi gue, kebebasan itu suatu yang paling diinginkan dan dibutuhkan oleh semua pihak manusia, tidak terkecuali. Bebas ngelakuin apa yang dia suka, bebas nentuin apa arti kehidupannya, bebas untuk ngejalani semua aktivitasnya, dan masih banyak lagi. Sebagai contoh paling simpel, manusia pengen bebas untuk ngeluarin pendapat dia. But, in fact, ketika seseorang pengen bebas, masyarakat pasti bakalan ngebuat suatu rintangan. That's the real world, bro !

Kalo dari gue sendiri sih, setiap orang berhak bebas, asalkan itu ga ngeganggu yang lain. Udah itu aja ! Apa dunia ga cukup ya berfikiran sama kayak gue? Yang setuju angkat bangku, trus sapu lantai !



Elo ga pengen ngebebasin diri lo, sob?! So, tunggu apa lagi? Buat suatu gebrakan baru! Karna, mnurut gua orang-orang di dunia ini selalu nganggep diri mreka yang paling benar selama ga ada yang ngebuka mata dan telinga mereka! Saat elo tersenyum kecil ketika ngelakuin sesuatu yang elo suka, itulah yang namanya kebebasan !
Pernah ga sih lo percaya ama orang ? Percaya akan sesuatu yang sangat diragukan ? Atau pertanyaan paling simpel, percaya ama Tuhan ?

Kalo ngomongin yang namanya kepercayaan, hal ini ga mungkin lepas dari yang namanya sebuah keraguan, bener ? Kalo salah maap ye...

Seperti biasa ni, gw bakalan mulai dari definisi. Yak, definisi, bukan divisi ataupun difusi #apasih
Di sudut warung kopi di salah satu kota medan ini, gw yang lagi sendiri (bukan jomblo, bukan juga single!) berusaha untuk ngebahas perihal masalah kepercayaan dan keraguan..

Bagi gue pribadi, kepercayaan itu suatu perasaan, dimana kita sangat berharap itu benar, dan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Contoh simpel nih, gue percaya kalo gue bakalan jadi orang yang sukses. Nah, disini gue berharap, dan gue pengen, gue sukses di masa depan. Bagaimana dengan keraguan ? Keraguan itu menurut gue suatu pemikiran yang wajar, yang mana pemikiran itu bisa ngeganggu semua harapan dan keinginan gue. Contoh juga berkaitan dengan hal tadi, gue ragu, dengan cara apa gue bisa ngewujudin mimpi gue buat sukses dan juga apa gue MAMPU untuk sukses ?

Kepercayaan bagi gue itu suatu hal yang sangat sakral, yang ga bisa gue serahin begitu aja. Dan keraguan itu suatu hal mendasar dari sisi manusia, dimana kita sangat ingin tahu segala sesuatu, walaupun hal itu bisa menghancurkan segala pemikiran positif kita tentang kepercayaan.

Wajar aja kan kita meragukan sesuatu. Layaknya suatu hubungan, bila satu pihak meminta pihak yang lain untuk percaya kepadanya, namun pihak tersebut melakukan hal yang bikin pihak lain tersebut menjadi ragu untuk percaya pada dia. Yah, namanya kan manusia. hati dan perbuatan siapa yang tahu ? *kenapa malah curhat*

hahaha ga usah bahas itu. Disini, sekali lagi gue ngingatin, kalo percaya itu sesuatu yang sakral, dan susah banget untuk dilakuin. Bagi gue sendiri, kepercayaan itu buta. Kita harus bisa percaya ama semua yang ingin kita percayai tanpa harus mempertanyakannya, hal sekecil apapun itu. Bila ada suatu hal kecil yang kita ragukan, maka kepercayaan yang kita miliki pasti runtuh.kepercayaan itu mutlak !

Gue teringat ama dua pepatah yang lumayan keren :
1. Pepatah dari prancis : kepercayaan dapat memindahkan gunung
2. Believe is happy. wise is doubtful

Dan pada akhirnya, apa yang kalian percayai ? :)
Kehilangan. Satu kata yang mungkin atau bahkan ditakuti banyak orang. Objeknya tidak hanya manusia, namun juga benda. Sebenernya, kehilangan itu apa sih ?

Bagi gua, kehilangan itu berarti tidak memiliki lagi. Misalnya gini, ada suatu objek yang dulunya berlabel nama elo, namun sekarang, bisa aja labelnya itu copot, atau bahkan objeknya itu yang udah ga nampak lagi. Banyak sih faktor penyebab yang namanya kehilangan itu. Kalau dijelasin satu per satu, ga bakalan mungkin habis ya hahaha soalnya ini bicara soal perasaan kan ? ;)

Mungkin udah terlalu sering ya kita ngedenger kata-kata kayak gini nih : "manusia tidak akan tahu seberapa penting arti sesuatu yang dimilikinya hingga dia kehilangan sesuatu tersebut". Bagi elo yang belum merasakan namanya kehilangan, emang kata-kata kayak gini cuma hal sepele. Tapi coba deh elo mikir dengan logika yang aku kasih sekarang. Gimana kalo sepatu kamu hilang, trus kamu pake apa dong ke kampus atau ke kantor? Sendal jepit? Taruhan deh gua kalo elo ga bakalan brani make sendal jepit ke tempat-tempat begituan. Atau satu logika lagi nih. Gimana coba elo ngeringin badan kalo handuk yang elo pake udah ga ada? bingung kan? pake kipas angin, kapan keringnya? pake AC? Slamat masuk angin lah yaaaaa hahahaha

Atau kalo kita bicara dalam suatu hubungan. Apa ga sedih elo misalnya orang yang selama ini ngingetin elo untuk sholat dan ngaji uda ga ngelakuin hal simple tapi berarti banget kayak gitu? atau apa elo baik-baik aja dengan keadaan dimana elo harus ngelakuin semua hal sendirian sekarang, dengan kondisi dulunya kalian selalu ngerjain apapun itu berdua, dan itu terasa lebih asik, kawan :)

Lost and Found. Pernah denger kan?
Terkadang memang di dalam hidup ini kita bakalan nemuin pengganti dari barang yang hilang tadi. Namun yakinlah, things will never be the same lho :)
goodnight, good people !

Most Trending

Powered by Blogger.